Jumat, 29 Januari 2010

SANDAL KULI


Ini cerita dari temenku. Sebut aja Aji. Ia seorang kuli bangunan di Surabaya. Cerita ini ketika ia belum lama di Surabaya. Waktu pertama dia ke Surabaya, ia kagum dengan kota yang banyak bangunannya kayak gini, rame. Sekarang dia “membangun” kota ini dengan jadi kuli he….

Suatu hari ia ketemu dengan teman lamanya dari kampung datang yang melihat kerjanya. Saat itu aji sedang kerja buat luluh, yakni bahan bangunan berupa semen, pasir, dan air yang dicampur. Aji langsung membuang cangkul dan berlari menghampiri malik temennya tadi. “Hoeey Lik kapan datang!” teriaknya sambil berlari menghampirinya. Namanya Malik. Dia bersamalan lalu banyak cerita lepaskan rindu kali, hehehe..

Beberapa saat kemudian Aji mendatangi seseorang yang pake helm proyek. Setelah beberapa saat dia menghampiri Malik sambil berkata “Ayo kita jalan-jalan, aku dah ijin ma mandorku kok”. “Beneran?” jawab Malik seneng. “Kita ke Mall!” ajak Aji sambil membersihkan kaki dari sisa semen dengan air.

Setelah dirasa siap dengan pakaian seadanya Aji begegas narik tangan Malik. “Gini aja” kata Malik dengan raut agak heran liat penampilan Aji. Maklum Aji hanya mengenakan celana lusuh, sandal japit usang yang dah tipis. “Tenang ja, gak gak kalo diusir” jawab Aji enteng.

Akhirnya mereka ke Mall terdekat, panasnya matahari tidak menyurutkan niat mereka. Memasuki lantai pertama Mall, malik ngrasa aneh. “Kok semua orang liat kita ya” “Gak pernah liat orang ganteng kali, he,,” sahut Aji. Semakin kedalam Malik makin ngerasa aneh, di telinganya da suara yang mengganjal selain suara musik dan riuhnya suasana Mall. “Krek… krek….” Terdengar di telinga Malik.

“Bentar bentar henti dulu”, “Da pa” Aji menimpali. “Kok suaranya diem ya pas kita berhenti” ucap Malik heran. “Dah gak usah peduli, ayo ke lantai dua”

Ketika akan masuk ke lantai dua seorang, satpam menepuk bahu Aji sambil berkata “Mas sandalnya!” Ternyata suara Krek tadi berasal dari sandal Aji. Sandal japitnya ternyata pernah putus dan disambung kawat. Kawat tersebut berada di bawah sandal jadi tidak terlihat, tapi ketika berjalan kawat tersebut begesekan dengan lantai Mall, tidak hanya bersuara tapi meninggalkan bekas. Duh malunya….. tanpa suara mereka langsung keluar Mall dan tertawa lepas di luar..

****

Kadang kita melakukan kesalahan tanpa kita rasa. Instropeksi diri terus menerus perlu kita lakukan, Kaizen di Jepang bisa dijadikan contoh. Sebuah usaha untuk menginstropeksi diri terus menerusu salah satu yang menjidikan Jepang sebesar sekarang. selain itu kita juga mengenal Muhasabah, yang kurang lebih hampir sama Koreksi diri. Kadang kita juga perlu “ditepuk bahunya” oleh siapapun. Menyadari kesalahan merupakan hal penting, bukan untuk diulang tapi untuk pelajaran. Kadang kita juga perlu seperti “satpam”, menegur. Mengingatkan siapapun lebih-lebih yang kita sayangi untuk bisa berbuat lebih baik bagi dirinya dan orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar